Kamera CANON Pertama
Ada tiga tipe kamera Kwanon di dalam iklannya, tetapi tak satupun yang dijumpai di pasar. Ternyata ketiga tipe Kwanon itu hanyalah model kamera saja. Ada kamera Kwanon Model D yang ditemukan tahun 1955, tetapi itupun meniru Kamera Leica Model II dan bukan dibuat oleh Yoshida, tidak diketahui siapa pembuatnya.
Dalam usahanya untuk komersialisasi produk Kwanon oleh Saburo Uchida, Precision Optical Instruments Laboratory, bekerja sama dengan Nippon Kogaku Kogyo (Industri Lensa Jepang untuk Perusahaan Nikon) untuk menggunakan lensa Nikkor yang akan digunakan oleh Kwanon.
Precision Optical Instruments Laboratory dan Nippon Kogaku membuat perjanjian kerjasama untuk membuat "Hansa Canon” (menggunakan lensa standar Nikkor 50mm f/3.5). Kamera pertama Canon dipasarkan bulan Februari l936 (beberapa sumber mengatakan sudah ada di pasar bulan Oktober l935). Dalam pembuatan Hansa Canon, Nippon Kogaku bertanggung jawab membuat lensa, mount lensa, optical system dari viewfinder dan mekanis rangefinder, sementara itu Precision Optical Instruments Laboratory bertanggung jawab membuat body kamera termasuk focal-plane-shutter, rangefinder cover dan merakitnya.
Nama Kwanon kemudian diganti dengan Canon, yang diambil dari kata Canon yang berarti standar untuk judgement skrip Alkitab.
Dalam perkembangannya, pertengahan tahun 1937 Canon memproduksi sendiri lensa dengan nama SERENAR. Kemudian tahun 1942, Takeshi Mitarai teman dari Saburo Uchida, menjadi president Precision Optical Instruments Laboratory. Tanggal 15 September 1947, Mitarai mengganti nama perusahaan menjadi Canon Camera Co., Ltd. Kamera dan lensa yang dibuat sejak 1953, diberi nama Canon.
Hal yang menarik dari sejarah berdirinya Canon, bahwa :
Mahalnya kamera Leica ditanggapi seorang Goro Yoshida dengan “kemarahan” yang positif kreatif. Ia berhasil membuat prototype kamera Kwanon. Tetapi terbukti, ia hanya mampu membuat prototype kamera, tetapi tidak mampu “menjual”. Disinilah peran pentingnya marketing.
SERI Kamera Canon
Perusahaan kamera Canon hingga saat ini memproduksi kamera dalam lima
jenis seri, yaitu seri 1 digit hingga 4 digit. Ditandai dengan angka di
depan huruf D. Misalnya 1D, 60D, dan 600D. Masing-masing memiliki
istilah 1 digit, 2 digit, dan 3 digit. Urutan tersebut didasarkan pada
kelas kamera. Semakin banyak nilai digit, semakin bawah kelasnya.
Teknologi, kemampuan, dan harganya relatif lebih rendah.
Produk kamera Canon kelas profesional menggunakan seri 1 digit
seperti 1D dan 1Ds. Perbedaan dua jenis varian 1 digit itu terletak pada
aspek continuous shooting, full frame, dan resolusi. Canon EOS 1D lebih
menekankan kemampuan continuous shooting, sementara Canon EOS 1Ds lebih
menitikberatkan pada resolusi dan full frame. Contohnya, Canon EOS 1Ds Mark III memiliki resolusi 21,1 megapiksel dengan 45 titik
fokus, full frame, tetapi kemampuan continuous shooting hanya 6 fps.
Tentu penyebabnya berkaitan dengan resolusi yang tinggi. Canon EOS
1D Mark III punya keunggulan pada continuous shooting hingga mencapai 10
fps dilengkapi dengan 45 titik autofocus. Tapi kualitas gambarnya
sangat jauh jika dibandingkan dengan 1Ds Mark III.
Sedangkan kelas Canon semipro adalah seri 2 digit, dengan jajaran
produksi mulai Canon EOS 10D, 20D, 30D, 40D, hingga 60D. Memiliki
continuous shooting rata-rata 6 fps membuat kamera itu
diperhitungkan untuk kelas fotografer menengah atau sebagai
kamera cadangan buat para profesional. Lantas, kamera entry level untuk
seri 3 digit secara hierarki meliputi 300D, 350D, 450D, dan 500D.
Sedangkan Canon EOS 1000D dan 1100 merupakan produk Canon seri 4 digit
bagi pemula yang diluncurkan pada Juni 2008 dan 2011.
Namun ada varian lain yang agak menyimpang dalam seri produk Canon.
Salah satu alasannya, produsen itu memberikan pilihan bagi peminat
full frame yang tidak dapat menjangkau harga Canon EOS 1Ds. Maka, seri
yang diperkenalkan adalah seri 1 digit yang masih tergolong kelas
semipro. Kamera tersebut menggunakan angka 5, seperti 5D, 5D Mark II,
dan akan disusul 5D Mark III. Selain itu, pada September 2009 Canon
memperkenalkan EOS 7D yang juga memberikan varian berbeda dan tidak juga
masuk dalam kategori full frame.
Memang, produk DSLR Canon diluncurkan pertama pada Mei 2000 dengan
menggunakan huruf D di depan, yaitu D30. Simbolnya persis Nikon.
Lantas, disusul produk D60 pada Februari 2002. Hal tersebut mengesankan
bahwa Canon masih belum konsisten dalam menentukan tahap perkembangan
kamera untuk masa depan
DAFTAR LENGKAP SERI KAMERA CANNON
Tidak ada komentar:
Posting Komentar